Ketua Panitia, Khairul Anam, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan ini disusun untuk uri-uri budaya Jawa, khususnya yang berkaitan dengan Prasasti Wurare—artefak penting yang memuat penobatan Raja Kertanegara sebagai Jina (Buddha) tahun 1289 M. Tahun ini, perayaan menggabungkan tiga momentum bersejarah sekaligus:
- 736 tahun Prasasti Wurare (1289–2025)
- 732 tahun Kerajaan Majapahit (1293–2025)
- 580 tahun Hari Pahlawan
Rangkaian Kegiatan Selama 7 Hari
Agenda “Amenangi Wurare” diisi dengan berbagai aktivitas budaya yang disusun berurutan selama tujuh hari penuh. Perayaan dibuka dengan pembacaan aksara Prasasti Wurare pada 15 November, dilanjutkan ruwatan massal pada hari berikutnya.
Beragam kegiatan lainnya juga tersaji, antara lain:
- Bedah sejarah Majapahit
- Sarasehan budaya
- Wungon gati (renungan suci)
- Macapatan
- Pasopati guru piduka
- Sinau budoyo sebagai penutup pada 21 November
“Karena ulang tahun arca jatuh pada 21 November, maka tujuh hari ke belakang kami isi dengan materi yang membantu masyarakat memahami kembali budaya leluhur,” ujar Khairul Anam pada Sabtu (15/11/2025).
Bazar UMKM, Tosan Aji, dan Tumpeng Setiap Malam
Untuk lebih memeriahkan suasana, panitia juga menyiapkan stand tosan aji, bazar UMKM, hingga tumpeng yang disajikan setiap malam selama acara berlangsung.
“Kita merayakan ini selama tujuh hari berturut-turut. Setiap malam pasti ada tumpeng, silakan hadir sambil belajar budaya,” jelasnya.
Ritual Penyucian oleh Umat Hindu Bali
Salah satu acara yang paling dinantikan adalah Pasopati Guru Piduka, yang berlangsung pada malam 20 November 2025. Pada momen tersebut, rombongan umat Hindu dari Bali akan hadir untuk melaksanakan ritual penyucian.
“Khusus tanggal 20 malam menuju 21, silakan hadir. Kami sudah menyiapkan tenda di luar, karena akan ada rombongan dari Bali yang melakukan ritual penyucian. Area akan kami sterilkan,” ungkap Khairul Anam.
Penulis redaksi
