JAKARTA — Pemerintah Indonesia tengah mematangkan rencana pengiriman pasukan ke Gaza sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas kawasan pascakonflik. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membeberkan perkembangan terbaru dalam rapat bersama Komisi I DPR RI, Senin (24/11).
Agus menyampaikan bahwa proses seleksi personel dari TNI AD, AL, dan AU hampir rampung. Kontingen yang dirancang untuk ditempatkan di wilayah krisis tersebut diproyeksikan berada di bawah komando seorang perwira tinggi dengan pangkat letnan jenderal.
“Seleksi sudah memasuki tahap final, dan untuk posisi komandan kontingen kami siapkan perwira bintang tiga,” ujar Agus saat memaparkan rencana tersebut di Kompleks Parlemen.
Tiga Brigade Gabungan dengan Kekuatan Multidimensi
Dalam pemaparannya, TNI menyiapkan kekuatan besar berupa tiga Brigade Gabungan yang terdiri atas beberapa satuan pendukung utama, antara lain:
- Satuan kesehatan lapangan
- Satuan zeni untuk dukungan teknik
- Unsur mekanis sebagai elemen bantuan tempur
Selain kekuatan darat, operasi ini bakal ditopang kemampuan udara. TNI AU menyiagakan helikopter angkut serta pesawat C-130 Hercules untuk pengiriman pasokan dan mobilisasi pasukan.
TNI AL turut memperkuat rencana operasi dengan menyiapkan dua kapal Bantu Rumah Sakit (KBRS) yang dibekali fasilitas medis lengkap serta helikopter.
Opsi Pengerahan hingga 20 Ribu Prajurit Masih Dibahas
Dalam rapat yang sama, muncul kemungkinan pengerahan hingga 20.000 personel. Namun keputusan akhir menunggu pembahasan pemerintah dengan berbagai pemangku kepentingan serta syarat persetujuan dari komunitas internasional.
Dua Mekanisme Keterlibatan Indonesia
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebelumnya mengungkapkan bahwa terdapat dua kerangka yang memungkinkan Indonesia ikut terlibat dalam operasi perdamaian untuk Gaza:
- Misi resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
- International Stabilization Force (ISF), sebuah inisiatif global yang didorong Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Keterlibatan Indonesia dalam format ISF memerlukan persetujuan dari negara-negara yang memiliki posisi strategis dalam konflik Gaza: Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Israel.
“Bila negara-negara tersebut memberikan lampu hijau, Indonesia siap ikut serta,” tutur Sjafrie.
Penulis redaksi
