SURABAYA – Di bawah semburat cahaya pagi yang hangat, sebuah momen penting terukir pada Minggu yang penuh berkah. Ira dan Fajar, pasangan yang telah melewati perjalanan panjang penuh kisah dan doa, akhirnya meresmikan ikatan pernikahan mereka dalam suasana sakral dan penuh kebahagiaan.
Sejak fajar menyingsing, rumah kedua keluarga mempelai telah dipenuhi aktivitas. Sanak saudara tampak hilir mudik mempersiapkan segala keperluan, sementara haru dan rasa syukur seolah menyelimuti udara.
Fajar, putra pasangan Herman dan Harin, tampak mantap menyiapkan diri untuk mengucapkan janji suci. Di sisi lain, Ira, putri Nuriyadi dan Lely Fadilah, bersiap dengan anggun mengenakan riasan yang menambah kejelitaannya pada hari istimewa itu.
Prosesi akad berlangsung penuh khidmat. Suasana hening seketika ketika penghulu meminta Fajar melafalkan ijab kabul. Dengan suara tegas namun penuh keikhlasan, ia mengucapkannya dalam satu tarikan napas, disambut saksi dan keluarga dengan takbir dan wajah haru.
Ira menyambut momen itu dengan senyuman yang nyaris tak mampu menahan getaran bahagia. Sejak detik tersebut, keduanya resmi menjadi satu dalam ikatan halal.
Usai akad, rangkaian acara berlanjut di Gedung Graha Pomdam V/Brawijaya. Tempat itu telah disulap menjadi ruang resepsi berkonsep perpaduan adat Jawa dan nuansa modern. Dekorasi bunga, ukiran tradisional, serta pencahayaan hangat menciptakan atmosfer elegan.
Kedua mempelai tampil menawan dalam busana berwarna merah maroon. Warna itu bukan sekadar pilihan estetika, melainkan simbol keberanian, cinta, dan harapan akan masa depan yang makmur.
Detail adat Jawa di setiap helai pakaian menampilkan kesan klasik nan berkelas, menjadikan mereka bagaikan raja dan ratu dalam kisahnya sendiri.
Para tamu dari keluarga besar, sahabat, kolega, hingga undangan khusus, turut membawa doa terbaik. Ucapan selamat mengalir tanpa henti, memenuhi ruangan dengan energi positif.
Di antara para hadirin, Mahmud — jurnalis Mata Jatim News.Com sekaligus paman dari Ira — terlihat memberikan restu dengan mata berbinar haru.
“Semoga kehidupan baru ini menjadi ladang kebaikan bagi kalian. Semoga tetap bersatu dalam segala keadaan dan cintanya tak pernah pudar,” ucapnya lembut.
Pernikahan itu bukan sekadar pesta megah, melainkan awal dari perjalanan panjang dua insan yang memutuskan untuk berjalan berdampingan. Ira dan Fajar kini memulai lembaran baru—membangun rumah, merawat cinta, dan menjemput masa depan bersama.
Di balik hembusan angin pagi yang lembut, seolah terselip sebuah pesan:
semoga cinta itu tumbuh, mengakar, dan menguat sepanjang usia.
Redaksi

